Minggu, 30 Juni 2013

BERKUNJUNG KE FORBIDDEN CITY, CINA





Forbidden City adalah istana tempat tinggal Kaisar China dari Dinasti Ming sampai akhir Dinasti Qing. Istana tersebut terletak di pusat kota Beijing dan sekarang menjadi museum. Selama hampir 500 tahun, Forbidden City merupakan kediaman dari Kaisar China besreta keluarganya. Selain itu, istana tersebut juga menjadi pusat kegiatan resmi dan politik bagi pemerintah China.

Istana yang dibangun pada tahun  1406 sampai 1420 tersebut terdiri dari  980 bangunan yang terletak dalam areal seluas  720,000 m2. Forbidden City menjadi salah satu kekayaan dunia dan ditetapkan pada tahun 1987 dan dicatat oleh UNESCO sebagai bangunan terbuat dari kayu terbesar yang masih terawat dengan baik.

Pada kunjungan saya ke Beijing, China beberapa waktu yang lalu, saya sangat beruntung dapat mengunjungi istana kaisar China tersebut yang biasanya hanya saya lihat penggambarannya melalui cerita film silat China klasik yang saya tonton. Meskipun waktu itu hujan turun lumayan deras di Beijing, namun tidak menyurutkan langkah kami untuk melihat warisan budaya China tersebut. Dan rupanya kami tidak sendirian, karena banyak turis-turis lokal yang berasal dari luar Beijing yang juga antusias untuk berkunjung walaupun harus memakai jas hujan maupuan berpayung ria.

Dari pintu masuk komplek istana, baru setelah masuk ke gerbang ke -3 kita mendapati tempat penjualan tiket. Disana pengunjung dibagikan electronic guide yang berupa peta elektronik  komplek istana dimana lampunya akan menyala apabila kita sampai di lokasi tersebut yang dikalungkakn di leher kita. Selain itu, sebagai pasangannya, terdapat elektronik guide dalam berbagai bahasa yang menjelaskan setiap bagian dari istana yang kita kunjungi, kita dnegan melalui headphone yang diberikan bersamaan dengan guide elektronik tersebut. Bahkan pilihan guide dalam bahasa Indonesia ada juga lho.

Lebih kurang 1.5 jam kita mengunjngi berbagai bangunan-bangunan penting di dalam komplek istana tersebut, seperti bangunan tempat penobatan kaisar Puyi, bangunan dimana Kaisar menerima para menteri, dll. Apabila kita berkeinginan unutk menyinggahi semua bangunan di kompleks tersebut,paling tidak diperlukan waktu 4 jam untuk berkeliling.

Sisi depan dari istana yang sekarang menjadi museum tersebut sudah mengalami beberapa restorasi  dan pengecatan ulang.Namun sisi bagian belakang istana rupanya belum tersentuh pengecatan dan restorasi sehingga catnya sudah pudar dan rumput juga mulai tumbuh di halamannya. Di sayap belakang bangunan istana tersebut, terdapat juga toko sovenir sebelum akhirnya mencapai bagian paling belakang museum yang berupa taman istana yang berisi pohon-pohon berusia ratusan tahun, serta bebatuan dan patung.

Perjalanan diakhiri di gerbang bagian belakang yang dikelilingi oleh kanal sebagai pelindungnya. (Jakarta, 1 Juli 2013)