Minggu, 16 Maret 2014

SALAM DARI LABUAN BAJO

Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur adalah sebuah kota di pinggir pulau Flores yang akhir-akhir ini sedang naik pamornya sebagai salah satu tujuan wisata Indonesia. Keindahan alam Kota Labuan Bajo dengan pantai pasir putihnya dan lautnya yang tenang serta pulau pulau yang tersebar membentuk keindahan tersendiri.

Sebagai pintu gerbang ke Pulau Komodo dan Pulau Rinca dimana binatang Kadal Purba Komodo hidup dan berkembang biak, Labuan Bajo dapat dicapai dengan mudah dari Bali. Terdapat 6 penerbangan yang menyinggahi Bandara Komodo dari Denpasar Bali setiap harinya, termasuk 2x Garuda Indonesia dan 2x Wings Air. Dari Jakarta kami menumpang pesawat Garuda Indonesia ke Bali dan dilanjutkan dengan pesawat Garuda lain ke Labuan Bajo. Garuda Indonesia saat ini memiliki 2 pesawat ATR72-600 baling-baling yang mendukung brand penerbangan Garuda Explore yang menyinggahi destinasi-destinasi wisata di Indonesia Timur. Agaknya jalur penerbangan tersebut cukup banyak diminati menghubungkan Denpasar, Labuan Bajo, Ende, Maumere dan Larantuka. Meskipun tergolong baru, rute ini cukup gemuk sehingga kapasitas seat 70 penumpang selalu penuh. Guna mendukung perkembangan wisata di Labuan Bajo, pemerintah telah membangun bandar udara baru. Tetapi sayangnya kemarin waktu saya datang kesana, masih belum diresmikan sehingga kita masih menggunakan bandar udara lama.

Di Labuan Bajo, saat ini telah dibangun beberapa hotel bintang 4 dan ada juga bintang 5 (Hotel Jayakarta) di sepanjang Pantai Pendeh. Selain itu terdapat juga beberapa hotel untuk backpaker yang cukup banyak tersebar di kota tersebut. Bahkan beberapa restoran Italia juga mulai banyak bermunculan. Dengan kondisi alam yang masih asli, baik perbukitan dan lautnya, Labuan Bajo memang menyajikan potensi wisata yang sangat menjanjikan.

Selain keberadaan binatang Komodo di Pulau Komodo dan Pulau Rinca, Labuan Bajo dikenal dengan keindahan alam bawah lautnya sebagai surga bagi para penyelam. Selain itu, terdapat perahu-perahu Yacht yang juga menyediakan akomodasi layaknya hotel bintang lima. Sehingga ketika berkunjung ke berbagai obyek wisata disitu yang sebagian besar terletak di pulau-pulau yang terpisah, akan sangat efesien karena tidak perlu lagi menyewa perahu. Banyak turis asing yang memilih berwisata dengan model seperti itu. Kebanyakan perahu-perahu Yacht tersebut bertolak dari Denpasar Bali dan menawarkan paket wisata yang cukup menarik.


Untuk turis lokal, keinginan melihat Komodo memang memerlukan anggaran yang cukup lumayan. Saat ini belum ada kapal/perahu yang reguler melayani wisatawan ke Pulau tersebut. Yang tersedia adalah speedboat yang harus disewa yang dapat membawa sekitar 6 orang dengan biaya sewa sekitar 4-5 juta. Jadi kalau tidak berombongan, menuju Pulau Komodo maupun Pulau Rinca memang tidak murah.

Selain pemandangan alam yang indah dan daya tarik Komodo nya, kuliner di Labuan Bajo juga cukup menjanjikan. Daerah yang berlimpah dengan hasil lautnya menyajikan kuliner hasil laut yang menggoda selera. Kebetulan waktu itu saya sempat mencicipiberbagai masakan dari ikan dan cumi yang segar dan lezat karena langsung diambil dan dimasak dalam waktu yang tidak terlalu lama. Konon banyak juga masyarakat yang membudidayakan ikan kerapu, sehingga ikan kerapu adalah makanan yang wajib dinikmati oleh pengunjung dengan harga yang terjangkau. Ikan kuah asam juga merupakan masakan andalam di daerah tersebut selain ikan bakal, kerapu steam dan cumi bakarnya yang lembut. Sayur kangkungnya juga enak dan renyah seperti kangkung Lombok. Ditanggung berat badan naik selama disana. hehehe(Jakarta, 17 Maret 2014)