Rabu, 03 Juni 2015

PENTAS LUMBA-LUMBA DI PANTAI CAHAYA, KENDAL

Pantai Cahaya adalah salah satu obyek wisata pantai yang sedang naik daun di Kabupaten Kendal-Jawa Tengah. Pantai tersebut berlokasi di desa Sendang Sikucing, Kecamatan Rowosari-Kabupaten Kendal. Dari jalan raya pantura Jakarta-Semarang, tepatnya dari kota  Weleri,  masuk sekitar 10 km lagi untuk mencapai pantai Cahaya. Sebenarnya di daerah tersebut terdapat 2 obyek wisata pantai. Satu adalah Pantai Sendang Sikucing dan satu adalah Pantai Cahaya. Kedua Obyek wisata tersebut berlokasi di desa yang sama yaitu desa Sendang Sikucing, Kecamatan Rowosari.

Keindahan Pantai Sendang Sikucing sudah lama terkenal untuk masyarakat daerah Kendal dan sekitarnya. Pantai landai dengan pasir hitamnya yang bersih dan pemandangan alamnya yang indah merupakan tempat yang cocok untuk membawa keluarga berwisata murah tapi berkualitas. Banyak yang menggunakan kesempatan berwisata ke pantai tersebut untuk mandi-mandi dan bermain di pasir pantainya yang bersih.

Pantai Cahaya pada awalnya merupakan tempat konservatorium lumba-lumba. Konon lumba-lumba yang ditangkap di laut jawa tersebut kemudian dilatih di pantai cahaya sebelum dibawa ke Ancol, Jakarta tempat pertunjukan lumba-lumba dipentaskan. Namun lama kelamaan aktifitas pelatihan lumba-lumba tersebut menarik perhatian masyarakat sekitarnya karena merupakan hal yang langka dapat melihat hewan mamalia air yang lucu itu beraksi. Karena banyaknya animo masyarakat, pihak pengelola akhirnya membuka kesempatan kepada masyarakat umum untuk menyaksikan pertumjukan lumba-lumba. Pada awalnya bangunan pertunjukan lumba-lumba yang terletak di tepi pantai tersebut masih barupa bangunan yang terletak diantara rumah penduduk. Lahan parkir kendaraan bermotor bagi pengunjung pun berada di sekitar halaman rumah penduduk yang berada di sekitar pantai.


Pada lebaran tahun 2012, Pantai Cahaya bertransformasi menjadi apa yang saat ini ada. Berbagai fasilitas tambahan untuk kenyamaan pengunjung dibangun di tempat tersebut baik tempat parkir yang luas, tempat bermain anak, kereta kelinci, kebun binatang kecil, saung-saung di pinggir pantai, toilet,  pohon-pohonan rindang maupun wanaha air yang bernama Water King yang salah satu andalannya adalah kolam apung seperti di daerah mediterania. Nama Pantai Cahaya juga direbranding menjadi "the Sea". Konon pengelola juga tidak segan-segan beriklan di berbagai media agar keberadaan pantai tersebut dapat diketahui secara luas oleh masyarakat di Jawa Tengah. Upaya tersebut agaknya cukup berhasil melihat bis-bis pariwisata dari berbagai daerah yang rajin mengunjungi tempat tersebut membawa rombongan-rombongan pewisata. Selain wisatawan biasa, Pantai Cahaya juga sangat populer bagi anak sekolah dari tingkat Taman Kank-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama maupun atas. Keberadaan pentas lumba-lumba menjadi magnet utama orang berwisata ke Pantai Cahaya.


Tiket Masuk ke Pantai Cahaya cukup terjangkau, cukup dengan Rp. 15.000 orang sudah dapat menikmati keindahan Pantai Cahaya. Untuk pertunjukan lumba-lumba, pengunjung diminta untuk membayar Rp. 35.000/orang. Untuk berkunjung ke Water King pun terdapat bea tambahan yang harus dibayar. Pertunjukan lumba-lumba yang berlangsung sekitar 45 menit tersebut cukup menarikperhatian dan menjadi hiburan yang lain. Dalam sehari, pertunjukan dilaksanakan 4 x yaitu jam 09.00 WIB, 11.00 WIB. 13.00 WIB dan 15.00 WIB. Selain itu kabarnya mereka juga menyediakan sesi terapi bersama lumba-lumba untuk penyakit autis dll.

Pertunjukan lumba-lumba digabungkan dengan aneka satwa lainnya yaitu burung nuri jambul kuning, bangau tong tong, dan lingsang.  Melihat burung nuri yang cerdas bermain huruf-huruf  yang  membentuk kata-kata yang menunjukkan nama dan ucapan selamat datang, burung bangau tong tong yang dapat diminta nongkrong ditempat yang ditunjukkan oleh pelatihnya, melihat 2 hewan lingsang yang cerdas dengan berbagai permainan serta pertunjukan kecerdasan maupun kelihaian akrobatik 4 lumba-lumba yang telah dilatih sangatlah menghibur. Lumba-lumba tersebut dapat menjawab soal penambahan maupun perkalian dengan benar, amazing! Pertunjukan ditutup dengan penawaran foto bersama dengan lumba-lumba bagi para penonton yang ingin membawa kenangan yang tak terlupakan bersama lumba-lumba. Tentu saja diperlukan biaya tambahan untuk dapat berfoto dengan lumba-lumba tersebut.

Daya tarik Pantai Cahaya di Kabupaten Kendal dengan pertunjukan lumba-lumbanya yang mungkin satu-satunya di Jawa Tengah ini, sayangnya kurang didukung dengan akses inftrastruktur jalan yang mulus. Banyak bagian jalan menuju pantai Cahaya ini yanng telah rusak dan berlubang. Kondisi ini akan semakin parah bila musim hujan tiba. Untuk itu, dukungan Pemda Kabupaten untuk memperhatikan perbaikan akses jalan menuju pantai cahaya ini sangat diperlukan, sehingga semakin banyak masyarakat yang akan tertarik untuk datang dan melihat pentas lumba-lumba di Pantai Cahaya, Kendal. (Jakarta, 3 Juni 2015)