Ini adalah program Bayi Tabungku yang ke-3. Yang pertama pada tahun pada tahun 2012, tidak berhasil. Yang kedua pada tahun 2014, tidak sampai proses embrio transfer karena ketika Ovum Pick Up (pengambilan sel telur)-OPU, telur yang dihasilkan 3 butir dan semuanya berisi darah. Atau istilahnya sel telurnya dimakan kista. Yang ketiga, awal tahun 2015 ini. Tidak Juga berhasil.
Kalau mau dikatakan sedih, kecewa, capai, down, tentu saja aku alami semua ketika harapan tidak sesuai kenyataan. Tapi ada yang mengatakan bahwa "manusia itu harus berusaha, sedangkan hasilnya, biarlah Allah SWT yang menentukan".
Tulisan ini sekedar sharing saja untuk pasangan-pasangan yang sedang cari informasi mengenai kemungkinan untuk program bayi tabung.
BIAYA
Biaya itu relatif...tergantung rumah sakitnya. Untuk proses bayi tabungnya saja kisarannya adalah sekitar 65-90 juta rupiah untuk rumah sakit di Jakarta pada tahun 2012-2015. Ada rumah sakit yang menerapkan sistem paket. Jadi ketika kita sudah menyatakan akan ikut program, kita langsung diminta untuk membayar seluruh biaya program. Apabila ternyata pada pelaksanaannya ada obat tambahan di luar jatah obat dalam paket, kita harus membayar harga kelebihan tersebut. Keuntungan sistem paket ini adalah kita hanya perlu mempersiapkan biaya transportasi bolak balik ke rumah sakit saja, biaya konsultasi, tindakan maupun laboratorium sudah tidak perlu lagi kita siapkan setiap kali datang.
Ada juga yang dilakukan dengan sistem per resep/kebutuhan/kedatangan/proses. Jadi setiap datang harus menyediakan uang, paling tidak untuk konsultasi ketemu dokter, USG, biaya laboratorium dan biaya obat-obatan. Meskipun kalau ditotal biaya yang dikeluarkan sama atau lebih besar dari sistem paket, tetapi kita bisa mulai jalan untuk ikut program meskipun uang yang kita punya belum sebanyak jumlah kalau ikut sistem paket.
PERSIAPAN
Sebelum mengikuti program bayi tabung, biasanya dimulai dengan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu dan pernyataan niat untuk ikut program. Persiapan administrasi diminta untuk mengisi formulir pendaftaran program dengan melampirkan foto kopi KTP suami istri, KK dan surat nikah. Lalu kita akan diminta untuk melakukan berbagai test lab seperti untuk mengetahui nilai AMH yaitu cadangan jumlah sel telur, screening test lab TORCH dan HIV. Tujuannya untuk memastikan bahwa kita terbebas dari toxoplasma, rubela dll dan HIV AIDS. Dalam persiapan tersebut, suami juga ditest kualitas spermanya bagaimana. Seperti biasa, untuk persiapan test sperma, dilarang campur dulu paling tidak selama 4-7 hari.
PELAKSANAAN PROGRAM
Dari pengalaman saya ikut 3x program, saya memperhatikan bahwa obat dan dosis nya tidak selalu sama, tergantung kondisi kesuburan masing-masing orang. Dalam 3x program, saya mendapatkan obat penyubur yang berbeda-beda. Pada program yang pertama, saya ingat bahwa hormon saya diturunkan dahulu sampai tingat serendah-rendahnya sebelum kemudian distimulasi dengan penyubur untuk menghasilkan folikel yang banyak. Tetapi untuk program yang ke-2 dan ke-3 saya tidak melalui proses penurunan hormon dahulu, tetapi langsung diberikan stimulasi penyubur dimulai pada haid ke-2.
Saya akan menceritakan mengenai program bayi tabung saya yang paling akhir (ke 3) karena masih fresh di ingatan
HARI KE 2
Permulaan program dimulai dari haid hari ke-2 dengan bertemu dokter, USG untuk melihat jumlah folikel sel telur. Test lab untuk mengetahui hormon LH, FSH, Progesteron dan Estradiol.
HARI KE 3
Pergi ke dokter lagi karena pas hari ke 2 bukan dokterku yang periksa. USG dan langsung diputuskan untuk start program bayi tabung dengan suntikan pertama pada malam itu juga.Suntikan: Pergoveris 150 mg sebanyak 2 ampul. Injeksi 1x di perut pada jam yang sama tempatnya dua jari di bawah pusar.Kita harus belajar untuk menyuntik diri sendiri dan mencampur obat cair karena dalam kasus saya, saya harus menyuntik setiap jam 10 malam dan sangat merepotkan kalau harus ke dokter/rumah sakit setiap malam.
Karena ini merupakan pengalaman yang ke-3, jadi tidak perlu belajar lama untuk mengingat ingat cara menyuntik diri sendiri lagi. Bayangkan saja menyuntik melon! hehehe...tapi waktu program saya yang pertama, pada awalnya saya ke rumah sakit setiap hari pada jam yang sama untuk suntik karena belum bisa menyuntik. Selanjutnya saya dibantu dan diajari oleh teman yang telah ikut program sebelumnya dan seterusnya...memberanikan diri untuk menyuntik diri sendiri. Kadang bekas suntikan di perut pada membiru/lebam. Kadang juga sangat sakit, agaknya bila menyuntik di lokasi yang ada pembuluhnya. Menurut teori, suntikan/obat dimasukkan di bawah kulit saja, jadi seharusnya tidak terlalu susah ya...
HARI KE 4,5,6
Suntikan Pergoveris 150 mg sebanyak 2 ampul pada jam yang sama, 2 jari di bawah pusar bergantian di sebalah kini dan kanan.
HARI KE 7
Cek lab hormon Estradiol, konsul dokter, USG. Suntik Pergoveris 150mg 2,5 ampul dan Cetrotide 1 ampul pada jam yang sama dan 2 jari di bawah pusar. Suami mulai mengkonsumsi Torex dan Tonicard untuk meningkatkan jumlah sperma.
HARI KE 8, 9, 10
Suntik Pergoveris 2.5 ampul dan Cetrotide 1 ampul pada jam sama dan tempat di bawah pusar
HARI KE 11
Cek lab Estradiol dan Progesteron.Cek Dokter, USG, suntik Pergoveris 150mg 2 ampul dan Cetrotide 1 ampul.
HARI KE 12
Suntik Pergoveris 150mg 2 ampul dan Cetrotide 1 ampul.
HARI KE 13
Cek lab Progesteron dan Estradiol , Konsul dokter, USG. Membayar paket IVF Treatment (Ovum Pick up, Laboratorium dan Embrio Transfer)
HARI KE 14
Suntik Pregnil 10.000 iu 2 ampul untuk pemecah telur di pantat, 12 jam sebelum OPU
HARI KE 15
Ovum Pick Up (OPU). Prosedurnya kita disuruh untuk puasa dari jam 12 malam sehingga ketika OPU pagi-pagi, perut dalam kondisi kosong. Datang ke klinik tidak boleh memakai parfum maupun lotion, make up dan tidak memakai perhiasan.
Prosedur yang dilaksanakan, bius total. Saat sadar, sudah berada di ruang pemulihan dengan tulisan angka di telapak tanganku, menandakan jumlah sel telur yang telah diambil. Saat itu sel telur yang berhasil dipanen ada 2 butir. Setelah beristirahat selama 2 jam, sudah boleh pulang ke rumah.
Obat-obatan yang mulai diberikan setelah tindakan OPU adalan Crinone 8% (progesteron) dimasukkan lewat vagina 1 tube tiap malam. Utrogestan 200mg dimasukkan di vagina tiap pagi dan siang. Ficiphar dan Acetra diminum sehari 1x.
HARI KE 16,17
Crinone, Ultrogestan, Ficiphar dan Acetra.
Crinone8% adalah progesteron yang berbentuk krim putih, dikemas dalam bentuk tube plastik yang memiliki seperti balon kecil disalah satu ujungnya untuk mendorong cream yang di dalamnya keluar dan masuk ke tubuh lewat vagina.
Ultrogestan adalah progesteron yang berbentuk softcapsul warna putih yang akan mencair begitu masuk ke dalam vagina.
HARI KE 18
Embrio Transfer (ET)
Datang ke kllinik dalam posisi kandung kencing penuh (disarankan membawa air minum). Sebelumnya suami istri bertemu dengan embriologys yang menjelaskan bagaimana kondisi embrio kita yang akan ditanam. Ternyata sel telur saya yang satu tidak normal sehingga yang dapat dibuahi hanya 1 saja dengan membelah 7 sel, kondisi GOOD.
Proses ET tidak memerlukan pembiuasan, jadi kita sadar 100% saat proses itu. Proses memasukkan embrio dalam ovarium dilaksanakan dalam kondisi kandung kemih penuh dan rasanya bener-bener luar biasa, menahan keinginan untuk kencing di suasana ruangan tindakan yang super dingin. Dan ketika proses ET berlangsung, seorang asisten dokter menekankan alat USG di perut dimana kandung kencing seding penuh. luar biasa sekali rasanya....
Tapi ketika tindakan sudah selesai, ketika embrio sudah berhasil dimasukkan di dalam kandungan, kita bisa beristirahat di ruangan pemulihan selama 1 jam, sudah boleh pipis meski dengan bantuan pispot dan diberi makanan ringan serta minuman. Setelah itu, boleh pulang dan istirahat di rumah.
HARI KE 19
Datang ke Rumah Sakit untuk mendapatkan suntikan Pregnil 15.000mg. Saya sempat bertanya ke suster nya karena setahu saya pregnyl itu suntikan pemecah telur, kenapa saya sekarang disuuntik pregnyl lagi? ternyata Pregnil 10.000 adalah untuk pemecah telur, sedangkan Pregnyl 1.500 iu adalah untuk memperkuat kandungan.
Setelah ET, tidak ada arahan untuk bed rest, diminta beraktifitas seperti biasa saja. Namun tentu saja, bukan yang berat-berat.Diminta untuk Relax, banyak berdoa dan menyerahkan semuanya pada Allah SWT. Karena upaya manusia dalam program bayi tabung ini adalah sampai ET saja, sedangkan hasilnya smeuanya diluar kemampuan manusia, begitu katanya. Berharap yang positif dan baik. 14 hari setelah ET, dijadwalkan untuk datang lagi untuk test kehamilan dan diharapkan hasil yang baik.
Menunggu adalah waktu yang sangat panjang dan menggelisahkan. Apalagi menunggu dengan dibarengi harapan yang sebesar itu. Hari ke 11 setelah ET atau hari ke 30 sejak mulai proses bayi tabung, sore itu sekitar jam 3, terdapat bercak darah di celana. Segera saya menghubungvi suster di rumah sakit dan besoknya diminta untuk test Betha HCG, test darah untuk mengetahui kehamilan. Dan setelah 5 jam kemudian, ternyata memang HCG saya sangat rendah, berarti itu adalah darah Haid.
Saat bertemu dengan dokter 2 minggu kemudian, dokter menjelaskan bahwa kemungkinan embrio saya tidak sempat menempel di dinding ovarium, karena rendahnya nilai HCG. Apabila pernah terjadi penempelan, nilai HCG pasti sudah meningkat pesat. Apa mau dikata...kecewa tetapi bukan porsi kita lagi, semua adalah misteri.
Dokter menyarankan agar tubuh saya istirahat dulu salama 2-3 bulan sebelum mulai program-program lainnya. Karena tubuh yang disuntik hormon selama beberapa waktu, perlu untuk menetralkan diri dulu. Selama masa itu, gaya hidup sehat harus dilakukan. Demikian pengalaman saya, semoga bermanfaat bagi semua. amin.