Rabu, 06 Maret 2013

DI DEPAN CERMIN






Pagi ini aku bersemadi di hadapanmu,
Batangmu yang hanya sekepala, sebadan, atau seluruh diriku kau telan

Kemana larinya diriku yang dulu
Kemana larinya tirus pipiku
Kemana perginya bening mataku, manis senyumku, indahnya gigiku

Didepan cermin banyak orang mengutuk kutuk
Mencari dan mengingkari sebuah kenyataan diri

Masa-masa emas telah pergi, masa-masa itu telah menggelembung, tak lagi langsing
Bertanya tak usah
Laskar dirimu masih sama
Lihat hatimu adakah masih sama

Hatimu sayang, hatimu... biarkan dia tambah kaya, biarkan dia tambah berdaya
Tak usah dipikirkan cermin itu berkata apa

Inilah cerita sang waktu... semua telah terlewati
Semua telah kau alami, meninggalkan diri dengan ceritanya

Aku telah melewati bilangan itu
Waktuku, hidupku, jejaknya tertera di cermin
Mereka tak bohong sayanng, itulah kamu sekarang
Waktu yang bercerita di hadapan cermin
Kau adalah kau
Jiwamu tetap bersamamu,

Senyummu semakin mempesona
Kilat matamu menyinarkan daya
Kau tak sama dengan mereka, kau adalah istimewa
Cermin itu berkata sama, setiap kerutan yang menampakkan ujudnya
Hanyalah jejak  waktu yang telah dibatu

Menarik menarik, biarkan cermin berkata-kata
Jiwamu akan bercerita mengenai mimpi-mimpi dan hari hari yang telah kau lewati

tak akan sama, tak akan sama

pagi 19/11/08



Tidak ada komentar:

Posting Komentar