|
Kampung Ayer dari kejauhan |
Mengunjungi ibu kota Brunei Darussam, Bandar Seri Begawan, tidaklah lengkap tanpa mengunjungi Kampung Ayer (Kampung Air). Disebut Kampung Air karena memang kampung tersebut berdiri di atas air (Sungai). Konon, kampung tersebut sudah ada sejak 1000 tahun yang lalu dan jumlah penduduk yang tinggal di Kampung Ayer sekitar 39.000 orang, yang berarti 10 persen dari penduduk negara Brunei Darussalam tinggal di Kampung Ayer tersebut. Kmapung Ayer disinyalir merupakan kampung di atas air terbesar, bahkan dijuluki dengan Venice dari Timur.
|
Kampung Ayer |
Rumah-rumah kayu di Kampung Ayer dihubungkan dengan jembatan. Untuk mereka yang akan beraktifitas agak jauh, rata-rata tiap rumah memiliki speed boat, baik untuk membawa mereka beraktifitas di daratan setiap hari maupun ke wilayah lain di kampung tersebut.
Kampung tersebut juga cukup lengkap, dengan berbagai fasilitas seperti sekolah, mesjid, kantor polisi, toko-toko, museum, rumah pemadam kebakaran, bahkan rumah sakit juga ada di kampung tersebut. Sehingga masyarakat tidak perlu bergerak terlalu jauh guna memenuhi keperluannya sehari-hari. Banyak pula penduduk kampung air yang bekerja di daratan, namun mereka tetap memilih untuk tinggal di Kampung Ayer. Setiap hari, mereka menggunakan transportasi speed boat yang akan membawa mereka tiap hari ke tempat aktifitasnya.
|
Mesjid Sultan di Sebrang Kampung Ayer |
Di sebrang kampung Ayer, terdapat pula Mesjid Sultan yang sangat indah. sehingga ketika paggilan waktu sholat magrib tiba, pemandangan kaum muslimin yang melaksanakan sholat di Mesjid tersebut merupakan keindahan yang sangat menyentuh hati. (Jkarata, 28 September 2015)