Rabu, 31 Oktober 2012

MULUT KITA

Sebaiknya setiap dari panca indra kita, digunakan saja seperti fungsinya sebenarnya. Mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, hidung untuk bernafas, mulut untuk bicara dan tangan untuk meraba. Penggunaannya pun sebaiknya seperlunya saja, sesuai dengan fungsinya, janganlah berlebihan. karena sesuatu yang berlebihan selalu tidak baik.

mulut kita ini, adalah pintu untuk makanan yang akan menjadi tenaga bagi aktifitas kita. mulut juga merupakan penjaga harkat kita, sebagai manusia. Buat apa bicara bila ucapan yang keluar hanya menyakiti perasaan orang saja? bukankah lebih baik diam dan menahan diri?!  Makanya ada pepatah kuno mengatakan "diam adalah emas" atau pepatah jawa mengatakan "äjining diri ana ing obahing lathi"(nilai diri kita terlihat dari ucapan kita).

Saat ini, orang cenderung banyak bicara...untuk menunjukkan eksistensi dirinya. Kadang pembicaraan itu tidak perlu dan hanya memperkeruh suasana saja karena tidak diimbangi dengan pengetahuan yang baik mengenai topik pembicaraannya. Saya yakin bahwa, orang diam bukan berarti tidak tahu saja, orang diam bisa saja karena dia tidak mau bicara saat itu, bukan berarti bahwa dia tidak tahu. Mungkin malah pengetahuan dia bisa lebih banyak dari orang yang banyak bicara.

Mulut kita ini bentuknya bermacam, macam. Bagi wanita, mulut dengan stakeholdernya seperti bibir, gigi, gusi, lidah merupakan bagian penting dari kecantikan wanita, makanya sering dia berwarna merah menggoda. Mulut sebagai fungsinya, sebaiknya dipergunakan dengan sebaik baiknya untuk kebaikan tubuh kita, makan makanan yang baik baik saja dan berbicara yang biak baik pula. Insyaallah kita semua akna sehat dan selamat, dunia dan akhirat. amin. (Jakarta, 1 Nopember 2012)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar