Mengenai semua hal ingin saya bagi dengan banyak orang...
Kamis, 30 Januari 2014
MELIHAT MUSIUM AINU: SUKU ASLI JEPANG
Musium Kebudayaan Suku Ainu
Ketika berkunjung ke Sapporo beberapa waktu yang lalu, saya berkesempatan untuk melihat musium suku asli penghuni kepuluan Jepang: Suku Ainu. Guna melestarikan kebudayaan dari suku Ainu, pemerintah Jepang mendirikan musium.
Baju kulit pohon
sepatu kulit salmon
Kehidupan suku Ainu sangat erat dengan alam. Pakaian yang mereka kenakan, bahan-bahannya mereka dapatkan dari alam, begitu juga dengan peralatan sehari-hari mereka, seperti alat menangkap ikan maupun berkebun. Diperlukan waktu yangn lama bagi mereka untuk membuat satu baju karena bahan baku yang berasal dari serat kulit pohon harus dikumpulkan dan ditenun satu demi satu. Mereka menghias baju serat kulit kayunya dengan ornamen khusus syarat makna. Sebagai perlengkapan musim dingin, mereka membuat baju dan sepatu dari kulit ikan salmon.
baju kulit salmon
rumah asli suku Ainu
Rumah asli orang Ainu jaman dahulu terbuat dari bambu dan kayu dengan atap dari anyaman jerami . Untuk membuat rumahnya mereka tidak memerlukan paku besi, namun pasak kayu sudah cukup kuat untuk menjaga rumah mereka tetap berdiri. Saat ini di Jepang masih terdapat keturunan orang Ainu yang tinggal di Pulau Hokaido, namun tentu saja mereka sudah hidup layaknya orang Jepang kebanyakan. (Jakarta, 30 Januari 2014)
Salam. Ibu, atau teh? boleh saya bertanya? Bagaimana kesannya sampai di museum dan berkeliling melihat di sana? melihat apa yang ibu/teteh bagikan di blog ini semakin membuat saya iri. saya berharap bisa ke jepang dan mengunjungi museum ini. sepertinya akan sangat menyenangkan. Terima Kasih sebelumnya.
hello mbak aralia...menurut saya, sebenarnya sebuah kebudayaan yang dasar kehidupannya erat dengan alam itu hampir mirip di negara manapun, mereka menggunakan apa yang ada di alam untuk kelangsungan kehidupannya. seperti rumahnya...mirip-mirip dengan rumah suku sasak atau papua di kita, beratap rumput,dan dari kayu
Salam. Ibu, atau teh? boleh saya bertanya? Bagaimana kesannya sampai di museum dan berkeliling melihat di sana? melihat apa yang ibu/teteh bagikan di blog ini semakin membuat saya iri. saya berharap bisa ke jepang dan mengunjungi museum ini. sepertinya akan sangat menyenangkan. Terima Kasih sebelumnya.
BalasHapushello mbak aralia...menurut saya, sebenarnya sebuah kebudayaan yang dasar kehidupannya erat dengan alam itu hampir mirip di negara manapun, mereka menggunakan apa yang ada di alam untuk kelangsungan kehidupannya. seperti rumahnya...mirip-mirip dengan rumah suku sasak atau papua di kita, beratap rumput,dan dari kayu
BalasHapus