Rabu, 13 Agustus 2014

SATE KEONG DAN PECEL SEMANGGI: KULINER KHAS KENDAL

Ketika melintasi jalur pantura menuju Semarang, sebelumnya anda  pasti akan melewati sebuah kota kabupaten bernama Kendal. Kendal berjarak sekitar 25 km dari ibu kota Jawa Tengah Semarang. Meskipun banyak orang yang salah mengartikan kota Kendal dengan Tegal, tapi berkat lagu Waljinah berjudul Walang Kekek....kota Kendal diabadikan sebagai pembuka lagu tersebut..."Kendal kaline wungu, ajar kenal karo aku"....dst (Kendal Kaliwungu, belajar kenal dengan saya).

Banyak orang menyebut kota Kendal sebagai kota pensiunan, karena suasananya yang tenang dan cocok untuk menghabiskan masa tua. Namun demikian tak banyak orang yang tahu bahwa Kendal memiliki kuliner khas yang patut dicoba. Selain oleh-oleh krupuk rambak (krupuk kulit) kerbau dan sapi, bila melintasi kota Kendal, jangan lupa mampir ke pasar Kendal. Pasar yang terletak di pusat kota Kendal ini menjadi tempat pertemuan penjual dan pembeli yang cukup ramai, khususnya sayuran dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Apabila anda ingin berburu jajanan khas tradisional Kendal, disinilah tempat yang paling cocok. Berbagai jajanan tradisional yang bebas dari pengawet dan enak-enak dapat diperoleh dengan harga yang murah. Selain itu, di pasar Kendal juga terdapat penjual gethuk dan jajanan basah tradisional lainnya seperti cenil, gebral, lupis dll.

Pasar ini menyimpan banyak kenangan masa kecil buat saya, karena seringnya diajak ibu untuk belanja di pasar itu. Dan ketika beberapa waktu yang lalu saya pulang kampung dan mengunjungi pasar Kendal, tidak banyak yang berubah dari pasar tersebut. Sehingga kunjungan ke pasar ini lebih merupakan kunjungan nostalgia bagi saya.

Di pintu masuk Pasar Kendal, apabila anda berkunjung pagi, anda beruntung untuk mencicipi kuliner khas Kendal, Sate Keong dan Pecel Semanggi. Penjual sate keong dan pecel semanggi selalu mangkal di lokasi tersebut dari dulu setiap hari, sejak jaman saya kecil. Jadi setiap ke pasar, tidak lupa saya minta untuk dibelikan makanan tersebut.

Tahu khan apa itu keong? keong adalah nama lain dari siput yang hidup di sawah-sawah yang ditanami padi. Sebenarnya Keong ini merupakan hama padi, sehingga mencari keong untuk direbus atau dibuat makanan lainnya akan membantu petani. Dalam hal sate keong khas kendal ini, setelah dilepaskan dari cangkangnya, keong lalu dibumbui dan direbus, baru kemudian ditusuk satu persatu menjadi sate. Bumbunya yang agak-agak pedas cabe sangat cocok dengan rasa keongnya yang khas. Sate Keong yang  ini merupakan pasangan bagi pecel semanggi khas Kendal.

Pecel semanggi khas Kendal ini komposisinya hanya daun semanggi yang direbus saja dan diberi sambal pecel. Biasanya sambel pecelnya bukan terbuat dari kacang tanah, tetapi dari ketela rambat. Diperlukan daun semanggi yang banyak untuk menghasilkan pecel semanggi ini karena daun semanggi yang sangat mungil dan tipis ini, akan menyusut banyak apabila direbus. Konon ngrebusnya juga sebentar saja sudah matang, untuk mengurangi kadar penyusutannya. Tumbuhan semanggi yang banyak ditemui di sawah sawah yang ditanami padi menjadi sayuran yang enak bila dijadikan pecel.

Rasa daun semanggi yang manis dan renyah memberikan sensasi tersendiri bagi pecel yang dijual. Biasanya orang membeli pecel untuk dibungkus dibawa pulang atau langsung dimakan disitu dengan pincuk.  Mengingat tidak banyak yang jual sate keong dan pecel semanggi di pasar kendal saat ini, makanya dagangan mereka akan laris sebelum tengah hari. Jadi apabila ingin mencicipinya, pastikan anda tidak kesiangan berkunjung ke Pasar kendal. (Salemba, 13 Agustus 2014)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar