Pertunjukan yang dimulai pukul 19.30 WIB tersebut memiliki berbagai kelas dengan kelas tertinggi yaitu VIP Class seharga Rp. 300.000, selanjutnya diikuti dengan beberapa kelas di bawahnya. Untuk penonton kelas VIP, bangku beton permanen dilengkapi dengan kursi sofa tipis. Selain lokasinya yang terdepan, penonton VIP juga akan menerima sovenir dalam tas kertas berisi patung tokoh dalam sendratari tersebut. Pada saat break time, penonton VIP juga akan disajikan kopi dan teh serta makanan kecil. Break time biasanya dilaksanakan setelah 1.5 jam pertunjukan, setelah adegan anoman membakar Alengka. Pertunjukan akan diteruskan 30 menit lagi sebelum penutup.
Sebenarnya, keinginan untuk menonton Sendratari Ramayana tersebut sudah ada sejak saya masih kuliah di Semarang, hampir 18 tahun yang lalu Namun saat itu pertunjukan hanya berlangsung saat bulan purnama saja, sehingga untuk dapat menyaksikannya, harus menyempatkan diri datang ke Yogyakarta pada waktu bulan purnama. Namun ternyata saat ini pertunjukan sendratari ramayana tersebut telah mempunyai jadwal yang tetap setiap bulannya seminggu 3x. Untuk pertunjukan di Open Air Theater, dilaksanakan pada bulan Mei-Oktober. Sedangkan pada bulan Januari-April dan November-Desember pertunjukan dilaksanakan di Trimurti Teater yang berada di Komplek yang sama, namun tertutup, mengingat pada bulan-bulan tersebut biasanya musim penghujan. Bagi turis-turis asing, disediakan sinopsis cerita dalam berbagai bahasa antara lain: Inggris, Jepang, Cina, Belanda, Jerman dll.
Cerita dimulai ketika Rama beserta istrinya Shinta dan ditemani oleh Laksmana dibuang ke hutan. Di hutan, Shinta tergoda dengan kelincahan Kijang emas yang merupakan penjelmaan rahwana. Karena ingin memenuhi permintaan istrinya, Rama yang disusul oleh Laksmana berusaha untuk menangkap kijang tersebut, namun ketika pulang mendapati Shinta sudah hilang. Dalam upaya untuk merebut Shinta dari tangan Rahwana, Rama dan Laksmana dibantu oleh anoman dan pasukan kera, serta garuda yang melihat Shinta diculik Rahwana. Ketika Shinta telah dapat direbut kembali oleh Rama, unutk membuktikan kesuciannya , Shinta melakukan bakar diri dan api tidak dapat membakarnya. Akhirnya Rama dan Shinta hidup bahagia selamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar